BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 31 Mei 2011

Pendapatan Nasional



Pendapatan Nasional


· Pendahuluan

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Sehingga adapun pengertian dari PENDAPATAN NASIONAL adalah pendapatan total dari semua faktor-faktor produksi dalam produksi yang berlangsung. Pendapatan nasional dalam teori ekonomi berarti pendapatan bersih yang diterima oleh suatu rakyat negara dalam menghasilkan barang barang dan jasa selama satu periode tertentu biasanya dalam waktu satu tahun.

Manfaat dari mengetahui pendapatan nasional ialah untuk Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

· Pendapatan Nasional Dalam Negeri Indonesia

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Sedangkan pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai pasar dari barang dan jasa akhir (final goods and services), namun pendekatan ini sulit dilakukan karena :

Definisi “produk akhir” adalah barang/jasa yang siap dikunsumsi masyarakat tanpa harus ada proses lebih lanjut. Sedangkan maknanya bagi konsumen dapat berbeda, misal jika seorang ibu (konsumen rumah tangga) membeli tepung terigu, maka tepung terigu menjadi produk akhir. Tetapi pembelinya adalah produsen roti, maka tepung terigu bkan merupakan produk akhir, tetapi merupakan bahan baku untk diproses lebih lanjut. Dapat menimbulkan penghitungan ganda (double counting). Misal nilai terigu akan terhitung lagi pada waktu menilai roti.

Maka jalan keluanya adalah menghitung nilai tambahnya (value added) :

Value Added adalah :

- Nilai yang ditambahkan pada suatu barang/jasa

- Nilai Barang Jadi dikurangi Nilai Bahan Baku.

Alur penghitungan Nilai Tambah adalah dari Hulu ke Hilir. Sehingga semakin panjang mata rantai produksi maka akan semakin besar nlai tambahnya (Pendapatan Nasional Semakin Besar). Dengan kata lain,Indonesia mempunyai SDA yang sangat melimpah,akan tetapi dalam mengolah hasil sumber daya alam tersebut banyak terjadi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh suatu pihak tertentu,yang berdampak pada minimnya pendapatan yang diterima oleh setiap warganya yang bekerja mengolah sumber daya alam tersebut.

· Pendapatan Nasional Luar Negeri :

Dari sumber diatas dapat dilihat bahwa pendapatan disetiap belahan Negara mempunyai nilai yang berbeda-beda,hal ini dikarenakan dari tingkat SDM dan juga SDA nya.

Kita ambil contoh saja,Negara Amerika serikat,dimana Negara ini merupakan salah satu Negara yang maju dan berkembang baik dari segi IPTEK dan juga SDMnya.oleh karena itu tidak diragukan lagi jika Negara Amerika mampu mempunyai nilai pendaptan nasional yang tinggi.

Para ahli ekonomi pada umumnya melakukan 2 pendekatan untuk menghitung pendapatan nasional, Yang pertama yaitu pendapatan nasional terdiri dari total pembayaran tahunan untuk faktor produksi : sewa tanah, upah tenaga kerja, bunga modal. dan keuntungan bagi manajeman. Pendekatan ke2 yaitu total nilai bersih dari uang hasil produksi barang dan jasa, terjadi keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluarannya karena pendapatan dan pengeluaran adalah 2 sisi dari produksi yang sama.

· Tiga pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Production Approach

Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan value added tiap proses produksi.

Formula :

Y = P.Q atau

Y =








Lapangan usaha yang dihitung dalam production approach:

1. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan.

2. Pertambangan dan pengggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air minum

5. Bangunan

6. Perdangangan, hotel dan restoran

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Bank dan LKBB

9. Sewa rumah

10. Pemerintahan dan pertahanan

11. Jasa-jasa

2. Expenditure Approach

Jumlah pengeluaran secaranasional untuk membeli barang dan jasa yang di dihasilkan dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan Pengeluaran RTK,RTP, RTG, RTLN

Formula :

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan :

Y : Pendapatan Nasional (GNP)

C :Pengeluaran RTK/konsumsi

I : Pengeluaran RTP/investasi

G :Gouverment Expenditure

X :Ekspor

M :Import

Perhitungannya disebut Gross National Product (GNP)

3. Income Approach

Seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu

Formula :

Y = r + i + w + p

Seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu tahun.

Keterangan :

Y : Pendapatan Nasional (NI)

r :sewa tanah/alam

i : bunga modal

w :upah TK

p : laba pengusaha/skill

Perhitungganya disebut National Income (NI)

· PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN).

Pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST). PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung. Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah PKP (Pengusaha Kena Pajak). Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak masukan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya, sedangkan pajak masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, atau membuat produknya.

Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 persen. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8/1983 berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000.

Pajak mempunyai beberapa sifat sbb :

1. Pajak merupakan Iuran masyarakat kepada pemerintah yang pembayarannya dapat dipaksakan. Karena dapat dipaksakan ini sering petugas pajak berlaku sewenang-wenang dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga dipicu oleh banyaknya wajib pajak yang tidak memenuhui kewajibannyanya sebagaimana mestinya serta kekeliruan dalam mencatat transaksi, khususnya yang berhubungan dengan pajak. Pemungutan pajak berdasarkan undang-undang dan berpihak kepada kepentingan pemerintah. Banyak pengusaha menilai undang-undang dan pertauran perpajakan tidak kondusif.

2. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

3. Wajib pajak tidak mendapat imbalan jasa (kontraperstasi) secara langsung, akan tetapi wajib pajak mendapat perlindungan dari negara dalam mendapatkan pelayanan sesuai haknya sebagai warga negara.

4. Pajak mempunyai fungsi mengatur sektor sosial, ekonomi maupun budaya.

Bertuk Jurnal PPn.

*Saat Pembelian.

Pembelian/Persediaan barang dagang x,xxx,xxX

Ppn x,xxx,xxx

Kas/utang x,xxx,xxx

*Saat Penjualan.

Kas/Piutang x,xxx,xxx

Penjualan x,xxx,xxx

Ppn x,xxx,xxx

Jika Saat pembelian dicatat sebagai persediaan maka:

Persediaan x,xxx,xxx

Kas x,xxx,xxx

Penggunaan dana perusahaan yang disebutkan sebagai piutang pemegang saham, oleh petugas pajak dapat dianggap sebagai penghasilan bagi pemegang saham, dan dikenakan Pph.

· Perhitungan PPN.

Ada dua cara untuk menghitung ppn yaitu :

1. Exclude PPn (Excl) : Yaitu PPn dihitung n % dari nilai jual barang /Jassa kena pajak setelah dikurangi discount.

Include PPn (InCl) : Yaitu Nilai Jual sudah termasuk PPn n %

2. Non PPn adalah bentuk transaksi hanya berlaku untuk penyerahan barang dan jasa tidak kena pajak.

· Konsep Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak langsung

Tujuan mempelajari pendapatan nasional

1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun

3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

4. Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan Negara

5. Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara

· Manfaat mempelajari pendapatan nasional

1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara

2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi

3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara

4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

5. Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan pendapatan nasional dari waktu ke waktu

6. Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian negara lain

· Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

2. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

3. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)

· Pendapatan Perkapita

Adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita. Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

IPC = GNP/Q

Keterangan:

GNP: Gross National Product

Q : Jumlah Penduduk

IPC digunakan sebagai alat ukur tingkat kemakmuran suatu negara pada suatu periode

Menurut Adam Smith, ada tiga tugas pemerintahan suatu negara terhadap masyarakatnya.

1. Melindungi masyarakat dari serangan pihak luar

2. Melindungi masyarakat dari ketidakadilan atau gangguan masyarakat lain.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Khusus menyangkut peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Indonesia khususnya berusaha mencapainya dengan pembangunan di berbagai sektor. Hasil pembangunan diharapkan dapat meningkatkan output berupa barang dan jasa yang berkualitas serta dalam jumlah yang meningkat. Dari sinilah diharapkan akan adanya peningkatan pendapatan nasional yang merupakan cikal bakal peningkatan pendapatan per kapita.

Apakah tingginya pendapatan per kapita suatu negara betul–betul dapat menjamin kemakmuran rakyatnya?

Jawabannya belum tentu. Sebab, bisa saja tingginya pendapatan per kapita itu dihasilkan oleh tingginya pendapatan nasional dari sebagian kecil penduduk suatu negara. Jadi masalahnya terletak pada distribusi pendapatan nasional itu sendiri. Bila sebagian besar masyarakat suatu negara memperoleh pendapatan yang cukup tinggi, maka pendapatan per kapita bisa dijadikan sebagai tolak ukur kemakmuran rakyat suatu negara

Besarnya Pendapatan Nasional (Y) Dipengaruhi Oleh

1. Sumber daya produksi

2. Penggunaan tehnologi

3. Permodalan

4. Stabilitas nasional

5. Kebijakan pemerintah (fiscal policy & monetary policy)

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi (C)

A. Faktor intern

1. Komposisi rumah tangga

2. MPC (marginal propensity to consume)

3. Selera (taste)

4. Kebiasaan keluarga

5. Besarnya pendapatan

B. Faktor ekstern

1. Lingkungan tempat tinggal

2. Kebijakan pemerintah

3. Harga-harga barang

4. Budaya masyarakat

5. Kemajuan IPTEK

6. Pajak

· Distribusi Pendapatan Nasional

Perbedaan pendapatan timbul karena :

- Adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi

- Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula

Alat ukur distribusi pendapatan

Gini Ratio (koefisien Gini) biasanya ditunjukkan dengan kurva LORENZ yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama satu tahun.

Dua cara meningkatkan pendapatan per kapita

• Memperbesar Gross National Product

• Menahan laju pertumbuhan penduduk

Referensi :

- buku ekonomi kelas 2 SMA,penerbit bumi aksara,syafril

- http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

- http://www.g-excess.com/id/teori-ekonomi-makro-dan-pendapatan-nasional.html


0 komentar: