BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 31 Maret 2011

TEORI PERILAKU KONSUMEN






TEORI PERILAKU KONSUMEN

Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar.mereka mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

· PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:

1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
Dengan alsan, Konsumen bersikap rasional dengan anggaran yang tersedia dan konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

1. Pendekatan Kardinal

Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan misalnya mata uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility) Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.

a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

b) Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.

c) Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

d) Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayardengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Skedul Utiliti Total

Keseimbangan Konsumen

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan:

1.MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn

2.Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility

P = harga

M = pendapatan konsumen

Q

1

2

3

4

5

6

7

8

MUx

16

14

12

10

8

6

4

2

MUy

11

10

9

8

7

6

5

4

Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12

Syarat Equilibrium:

1. MUx / Px = MUy / Py

12 / 2 = 6 / 1
2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M

(2) (3) + (1) (6) = 12

Total Utility = MUx QX + MUy QY

= (12) (3) + (6) (6)

= 72

2.) Pendekatan Ordinal

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

A. Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )

Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.

Ciri-ciri kurva indiferens:

· Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi).

· Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution).

· Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda.

B. Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL, sedangkan harga sebagai P ( Px untuk X dan Py untuk Y ) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk X dan Qy untuk Y ), maka:
BL = Px.Qx + Py.Qy.

C. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas,maka daya beli meningkat,begitu juga sebaliknya.

D. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan.

E. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya,begitu juga sebaliknya.Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.

F. Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

G. Efek Subtitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbanga konsumen.

Perbedaan MRSxy dan MUx:


MRSxy mengukur jumlah Y yang bersedia seorang konsumen dikorbankan untuk memperoleh satu unit tambahan X (dan tetap berada pada kurva kepuasan sama yang semula). Yaitu:

MRSxy = - (ΔQy / ΔQx).

  • MUx mengukur perubahan utility total yang diterima oleh seorang konsumen bila dia berubah jumlah X yang dikonsumsinya sebesar satu unit. Yaitu MUx = ΔTUx / ΔQx.
  • Dalam mengukur MRSxy, masing-masing X dan Y berubah.
  • Dalam mengukur MUx, jumlah Y (di antara hal lainnya) dipertahankan konstan.
  • Jadi MRSxy mengukur sesuatu yang lain dari MUx.

KONSEP ELASTISITAS

Asumsi dalam elastisitas adalah perubahan harga akan mempengaruhi perubahan permintaan. Harga di sini tidak terbatas dengan harga barang tersebut akan tetapi juga harga barang lainnya. Pada keadaan normal, apabila harga sebuah mobil merk X turun, maka permintaan akan kendaraan tersebut akan meningkat. Pada kejadian yang sama bila harga pesaing mobil merk X naik, maka hal ini dapat menyebabkan permintaan mobil merk X akan naik. Mobil pesaing ini disebut barang subtitusi. Di samping itu bila harga barang pelengkap/komplementer (misalkan bahan bakar) turun maka permintaan mobil merk X juga akan naik.

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :
a. Elastisitas Harga,
b. Elastisitas Silang,
c. Elastisitas Pendapatan.

a) Elastisitas Harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yangdisebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.

Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak tahan lama atau non durable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan dalam jangka pendek. Ada dua penyebabnya : pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka; kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain.

b) Elastisitas silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang sebagai akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain berapa banyak perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan lain. Elastisitas harga silang dari produk A dengan produk B adalah:

(Q A / T A) / (ΔP B / P B)

Dimana :

T A adalah kuantitas penjualan A
Q A adalah perubahan jumlah A dijual
P B adalah harga B
ΔP B adalah perubahan harga B.

Sebuah elastisitas silang tersebut dapat positif atau negatif.. Jika dua barang komplementer maka kenaikan harga satu akan mengurangi permintaan untuk keduanya.. Jika mereka pengganti (misalnya, alam dan karet sintetis) kenaikan harga satu akan meningkatkan permintaan untuk yang lain.

c) Elastisitas Pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.

Penghasilan elastisitas mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan pendapatan konsumen: Hal ini:

(Δ Q / T) / (Δ Y / Y)

Dimana:
Q = adalah kuantitas yang diminta
Y = adalah pendapatan, dan
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan.

elastisitas Penghasilan mengarah pada efek pendapatan , dan klasifikasi barang sebagai inferior atau normal. Pendapatan elastisitas lebih besar dari satu juga telah digunakan untuk mengklasifikasikan barang sebagai kemewahan daripada kebutuhan. Alasan di balik kedua adalah bahwa jika orang tidak dapat mengurangi konsumsi mereka yang baik sesuai dengan pendapatan mereka, maka harus (kepada mereka) keharusan.. Perlu diketahui bahwa (seperti teori ekonomi lebih mirip) hanya penilaian dari jumlah konsumen.. Itulah sebabnya, dengan kriteria ini, tembakau (atau heroin dalam hal ini) adalah suatu keharusan: kebenaran ini adalah di luar cakupan pembahasan kita di sini.

Sumber :

* http://www.endz4shared.co.cc/2010/03/part3-teori-perilaku-konsumen.html

* http://www.scribd.com/TEORI-PERILAKU-KONSUMEN

* http://www.e-dukasi.net

* aisyah18.files.wordpress.com/2010/05/teori-perilaku-konsumen-22.doc

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang diproduksi oleh perushaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pasar tertentu dan pada waktu yang tertentu. Teori permintaan menerangkan tentang hubungan antara jumlah permintaan dan harga.

· Hukum permintaan dan penawaran

Permintaan merupakan kesanggupan pembeli untuk membeli berbagai jumlah produk pada berbagai kemungkinan tingkat harga dalam waktu yang sama. Hukum permintaan berbunyi jumlah produk yang diminta berbanding terbalik dengan harga, artinya jika harga barang naik maka jumlah permintaannya akan turun dan sebaliknya. Tentu saja kondisi di atas bersifat ceteris paribus artinya semua faktor yang mempengaruhi berlakunya hukum permintaan dianggap tetap. Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variable – variable yang bekerja dalam pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.

Kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif. Ia miring dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva permintaan ini bisa bergeser disepanjang kurva permintaan apabila terjadi perubahan harga dan perubahan jumlah barang yang diminta.
Penawaran diartikan sebagai kesediaan penjual untuk menjual berbagai jumlah produk pada berbagai tingkat harga dalam waktu yang sama. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga. Sehingga, jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik dan sebaliknya, ceteris paribus. Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatubarang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut teru smenerusmenambah komsumsinya keatas barang tersebut dan pada kahirnya tambahan nilaiguna akan menjadi negative.
Kurva penawaran mempunyai kemiringan positif artinya variable-variabelnya bekerja dalam arah yang sama. Kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas. sifat kurva penawaran dalam pergesaran dan pergerakkan kurva hampir sama dengan yang terjadi pada kurva permintaan hanya gambar kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas. Selanjutnya kurva penawaran dikatakan bertambah apabila kurvanya bergerak ke kanan bawah dan dikatakan berkurang apabila kurvanya bergerak ke kiri atas.

· FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Beberapa faktor penentu permintaan :
1. Harga barang itu sendiri.

2. Harga barang lain yg berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata – rata masyarakat
4. Corak distribusi dalam pendapatan masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.

6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yg akan datang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain

3. Biaya produksi
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut
5. Tingkat teknologi yang digunakan

· HARGA KESEIMBANGAN

Harga merupakan nilai tukar barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan hitung (biasanya uang). Harga keseimbangan akan terbentuk melalui proses tawar-menawar antar calon penjual dengan calon pembeli. Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.

Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli Harga pasar terjadi akibat proses kerja penawaran dan permintaan yang tunduk pada hukum permintaan dan penawaran. Apabila harga naik, permintaan berkurang, dan penawaran bertambah. Apabila harga turun, permintaan bertambah dan penawaran berkurang. Pada proses bertambahnya permintaan dan berkurangnya penawaran atau berkurangnya permintaan dan bertambahnya penawaran tersebut, akan terjadi satu titik pertemuan harga yang disebut dengan harga keseimbangan (harga ekuasi) atau harga pasar. Pada harga tersebut, jumlah barang yang dapat diminta sama dengan yang ditawarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar, antara lain:


a. Selera konsumen

b. Pendapata konsumen
c. Adanya barang substitusi
d. Kemampuan atau teknik produksi

e. Biaya produksi
f. Situasi ekonomi yang akan datang

Sumber :

http://www.endz4shared.co.cc/2010/03/part2-penentuan-harga-permintaan-dan.html