Hakikat Organisasi
a. Pengertian Hakikat Organisasi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam kehidupan manusia, tentu manusia tidak dapat hidup sendiri di tengah-tengah masyarakat, artinya selalu berharap adanya bantuan dari pihak lain atau sering disebut manusia adalah makhluk sosial. Menurut Plato sudah merupakan hakikat hidup manusia bahwa adanya ketergantungan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya karena manusia bukan hidup sendiri tetapi hidup bermasyarakat. Tentu diperlukan jiwa sosial sebagai proses dinamika dan keteraturan hidup.
pada dasarnya organisasi mengandung beberapa elemen penting yang memberikan gambaran tentang hakekat organisasi, yaitu:
- bahwa organisasi merupakan suatu kerangka sosial, yaitu kerangka yang menunjukkan hubungan antara individu dalam organisasi
- bahwa dalam organisasi terdapat koordinasi yang dirancang untuk mengatur kegiatan kegiatan orang
- bahwa dalam organisasi terdapat pembagian kerja yang diatur dengan tingkatan otoritas
- seluruh kegiatan ditujukan untuk kegiatan pencapaian tujuan bersama
Dengan hal tersebut, memang organisasi memiliki arti yang sangat strategis dan peran yang dapat mengelola kehidupan manusia agar lebih mempunyai hakikat yang bermakna. Hakikat organisasi pada dasarnya berorientasi terhadap aspirasi dari pihak-pihak yang memilki kepentingan terhadap organisasi. Hakikat organisasi menjadi pondasi dasar dan asas dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai tujuannya demi terciptanya sistem manajerial yang baik. Dapat dikatakan jika suatu organisasi kehilangan hakikat maka perlu dipertanyakan kontinuitas dari organisasi tersebut.
Lahirnya organisasi akibat adanya tujuan yang ingin hendak dicapai oleh pihak tertentu karena melihat adanya urgensi dari keberadaaan organisasi. Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada lingkup yang kecil tetapi juga pada lingkup yang besar terlihat dari motif didirikannya organisasi. Organisasi yang kita ketahui bersama juga memiliki tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan objek dari organisasi tersebut. Contoh dari organisasi yaitu organisasi rumah tangga, organisasi perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kelompok tertentu, organisasi kesamaan keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
b. Tujuan Hakikat Organisasi
Oleh karena itu, organisasi memang harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda.
Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi agar menjadi lebih baik. Setiap organisasi memiliki keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya tergantung pada tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada melakukan pekerjaan yang benar.
Efektif mengacu pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada penggunaan sumber daya minimum untuk menghasilkan keluaran yang telah ditentukan. Bagi manajemen diutamakan efektif lebih dahulu baru efisien. Jadi organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang terpenting yaitu:
1. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisensi.
2. Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menemukan skala prioritas . Salah satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah pengaturan pekerjaan untuk dilaksanakan dalam suatu bisnis. Struktur organisasi dimaksudkan untuk membantu mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan yang harus dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu metode manajemen yang paling baik untuk mengatur suatu organisasi. Cara mengelola suatu organisasi disesuaikan dengan kondisi organisasi yang tentu masing-masing organisasi memiliki ciri dan situasi tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur organisasi yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak, dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen kemudian menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan aktivitas atau k kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan, yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas masing-masing.
· azas-azas organisasi
Azas memiliki arti sebagai “ penyebab dasar pikiran daripada terciptanya sesuatu”. Dasar pikiran tersebut adalah:
- suatu pangkal tolak pikiran untuk sesuatu kasus
- suatu jalan dan sarana untuk menciptakan sesuatu tata hubungan atau kondisi yang kita kehendaki
ada beberapa jenis azas azas organisasi yang dianggap penting dalam menganalisas struktur organisasi:
- azas perumusan tujuan , pentingnya merumuskan tujuan organisasi adalah untuk:
- organisasi tanpa tujuan tidak ada artinya dan hanya penghamburan saja
- tujuan dibutuhkan untuk melakukan koordinasi
- organisais yang menginginkan persaingan efektif dan tumbuh harus terus menerus diperbaharui tujuannya
- azas departementasi, departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Ada beberapa jenis departementasi :
- departementasi berdasarkan fungsi : yaitu pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
- departementasi berdasarkan wilayah : yaitu pembentukan satuan organisasi yang masing masing diserahi tugas untuk mengurus satuan daerah tertentu, seperti perusahaan yang memiliki cabang cabang diberbagai tempat
- departementasi berdasarkan produksi : yaitu pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi aktivitas menghasilkan jenis barang tertentu.
- Departementasie berdasarkan langganan : yaitu pembentukan satuan organisais yang masing masing melakukan kegiatan memberikan pelayanan kepada orang orang atau badan badan tertentu yang datang secara tetap sebagai langganan
- azas pembagian kerja : yaitu perincian serta pengelompokkan aktivitas aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakuakn oleh satuan organisasi atau oleh seorang pejabat tertentu. Tujuan dari pembagia kerja adalah : terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan, serta tanggungjawab dan kekuasaan.
- azas delegasie kekuasaan : adalah penyerahan sebagia hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dan pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Delegasi kekuasaan terbagi dalam dua kategori :
- sentralisasi : pimpinan organisasi merypakan sumber terakhir pada tingkat tertinggi untuk memberikan wewenang dan bersifat tunggal.
- Desentralisasi : wewenang dilimpahkan kepada lebih dari satu orang dimana masing masing orang bekerja sebagai satu kesatuan.
- azas kesatuan komando : bahwa tiap tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.
- azas koordinasi : bahwa adanya keselarasan aktivitas diantara satuan satuan organisasi dan keselarasan tugas diantara para pejabatnya.
- azas rentang pengwasan /span of control : bahwa seberapa orang setepat tepatnya harus berada dibawah kekuasaan pimpinan sehingga sang pimpinan mampu mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perintah perintahnya.
- azas jenjang organisasi: adalah tingkat tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat,tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.
- azas flexibilitas: bahwa struktur organisasi harus mudah dirubah untuk disesuaikan denga perubahan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi aktivitas sedang berjalan
- azas berkelangsungan: suatu organisasi dibentuk, diharapkan akan berjalan terus dan tidak berhenti untuk sebuah alasan
- azas keseimbangan: penempatan satuan satuan organisasi kedalam struktur harus sesuai dengan peranannya.
· Pengertian Lain dari Organisasi
Organisasi mahasiswa merupakan salah satu jenis organisasi yang ada di masyarakat. Organisasi mahasiswa merupakan suatu cerminan kepemimpinan yang terjadi dalam lingkungan kampus. Organisasi ini berdiri karena melihat perlunya mewujudkan aspirasi dari mahasiswa secara keseluruhan dalam menunjang kegiatan akademik dari mahasiswa itu sendiri. Dalam menjalankan roda organisasi tentu terdapat kekurangan di dalamnya sebagai berikut:
1. Kurangnya peran dari ketua ormaju dan senat dalam memainkan tiga peran yang harus dilakukan yaitu peran interpersonal, peran informasi, dan peran pengambilan keputusan. Peran interpersonal erat kaitannya dengan hubungan antara ketua ormaju/senat dan orang-orang di sekitarnya. Peran informasi sebagai hasil dari interaksi yang dilakukannya dengan pihak lain baik dari dalam maupun dari luar organisasi untuk memperoleh informasi yang penting. Peran pengambilan keputusan lebih tertuju pada kemampuan ketua ormaju/senat dalam mengambil keputusan yang tepat.
2. Kurang mampunya menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, staffing, dan controlling.
3. Kurangnya jiwa intrepreneur dan entrepreneur dalam pengelolaan organisasi baik di tingkat senat maupun ormaju.
4. Kurang memahami rencana strategis dalam pengelolaan organisasi terkait dengan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran.
5. Kurangnya perasaan memiliki terhadap organisasi secara keseluruhan.
6. Kurangnya tanggung jawab dari pengurus dalam mengelola organisasi.
7. Kurangnya kemampuan organisasi dalam melaksanakan program kerja yang telah direncanakan.
8. Kurangnya kemampuan organisasi dalam membangun informasi dan komunikasi terhadap warga secara keseluruhan.
9. Adanya sebagian orang menjadikan organisasi sebagai kebutuhan aktualisasi diri.
Kader adalah orang yang akan dipersiapkan untuk melanjutkan kepengurusan dalam suatu organisasi di masa kan datang. Kontinuitas organisasi dapat dilihat dari seberapa besar usaha organisasi untuk menghasilkan kader-kader yang berkualitas. Dengan adanya kader maka tongkat estafet kepemimpinan dari suatu organisasi dapat terbina dengan baik . Aset dari suatu organisasi terletak pada kualitas dan kuantitas kader.
Tidak dapat dipungkiri organisasi mahasiswa bukan berorientasi pada profit tetapi berorientasi pada nilai-nilai sosial. Artinya orb mahasiswa tidak dapat dijadikan sebagai mata pencaharian tapi dapat dijadikan sebagai sumber nilai-nilai pembelajaran. Hal ini seharusnya sudah ada dari kader dalam organisasi mahasiswa. Artinya nilai juang dan pemahaman yang tinggi dari kader sangat dibutuhkan sehingga dimasa pergantian kepemimpinan, kader tersebut tetap memiliki nilai juang yang tinggi tanpa pamrih.
Nilai-nilai organisasi mahasiswa harus sudah sejak dini ditanamkan kepada kader sewaktu memasuki dunia kampus sehingga kader dapat tetap meneruskan nilai-nilai organisasi tersebut tanpa menghambat kreativitas dari kader. Dengan adanya nilai-nilai ini akan menjadikan pembentukan pola pikir dalam diri setiap kader bahwa nilai tersebut merupakan alasan dari keberadaan suatu organisasi.
Sumber referensi:
http://arwanblack74.blogspot.com/2010/03/hakikat-organisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar