PSSI DALAM ANCAMAN
FIFA
PSSI vs KPSI, Siapakah yang akan menang? Siapakah yang
paling benar? Mau dibawa kemana sepak bola Indonesia saat ini. Berawal dari
dualismenya kompetisi yang begulir di tanah air, sampai diskriminatifnya PSSI
dalam merekrut pemain untuk bermain di timnas. Membuat masyarakat di Indonesia
semakin gigit jari kepada harapan timnasnya agar dapat berbicara banyak di
tingkat International, apalagi ikut serta dalam event Piala Dunia. Bagaimana
tidak, puncaknya kehancuran prestasi sepak bola Indonesia terjadi pada saat
kualifikasi Piala Dunia dimana Indonesia melawan Bahrain. Skor 10-0 bersarang
di gawang Indonesia yang mana diperkuat oleh para pemain yang bermain di
kompetisi IPL, yang statusnya baru dan belum bisa bicara banyak di tingkat
International. Selain itu Timnas u-23 pun tak kalah malunya, Indonesia di final
piala raja brunai harus mengakui keunggulan Negara Brunaidarussalam yang mana
Negara yang statusnya baru di dunia sepak bola dalam mengikuti laga
International dibanding Indonesia. Peristiwa ini merupakan sejarah dan akan
selalu dikenang pahit oleh pecinta sepak bola Indonesia.
Ironis memang buntut dari
kericuhan yang terjadi pada dunia sepak bola Indonesia saat ini bermuara kepada
para pemain sepak bola di Indonesia sebagai korban. PSSI yang tak mengakui liga
dibawah kepemimpinan PSSI, tak akan pernah memanggil pemain yang bermain di
kompetisi ISL untuk membela merah putih. Hal ini pula yang membuat pemilik
serta pengurus-pengurus klub yang mana statusnya mayoritas anggota PSSI dan
berkompetisi di ISL menggelar sidang luar biasa untuk mencari ketua umum yang
baru. Mereka membentuk organisasi baru yang bernama KPSI, dan parahnya mereka
juga ingin membuat TIMNAS versi KPSI. Ironis sekali terdapat 2 kompetisi, 2
organisasi, dan 2 TIMNAS yang mana satatus mereka semua kontroversi, karena
masing-masing dari mereka mengclaim paling benar. Bagaimana kekisruhan sepak
bola di Indonesia akan berujung damai, jika semua pihak sudah mati rasa dan tak
ada yang mengalah layaknya ingin masuk jurang bersama-sama serta tidak
memperhatikan nasib para pemain maupun masyarakat Indonesia yang cinta akan
prestasi TIMNASnya. Inilah yang membuat organisasi sepak bola dunia yaitu FIFA
yang geram akan perselisihan yang terjadi lagi di tubuh sepak bola Indonesia
dan akan mengancam memberi sanksi keras serta tegas . FIFA memberi kesempatan terakhir bagi Indonesia untukmenuntaskan agenda Kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum,
dan anggota exco PSSI 2011-2015, 9 Juli mendatang. Bila gagal, keesokan harinya
Indonesia secara otomatis akan dikenai sanksi yang akan merugikan banyak
pihak. Marilah belum ada kata terlambat, seluruh orang-orang yang berpengaruh
dan berperan penting dalam sepak bola Indonesia masih bisa kembali bersatu dan
mengesampingkan kepentingan dan rasa egois mereka demi sepakbola Indonesia.
Mari semua pihak kembangkan sikap fair play seperti yang ada di sepak bola
semestinya.
0 komentar:
Posting Komentar