BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 31 Mei 2011

PERILAKU PRODUSEN



PERILAKU PRODUSEN

· PENDAHULUAN

Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen diperoleh dengan memaksimumkan keuntungan produksi (maksimation of profit) :

1. Proses produksi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan produksi.

2. Proses distribusi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan distribusi.

3. Proses konsumsi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan konsumsi.

4. Kegiatan produksi : kegiatan menciptakan/meningkatkan kefaedahan.

· FUNGSI PRODUKSI

A. Definisi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah berlakunya “the lawa of diminishing returns”yang menyatakan bahwa apabila suatu inputditambahkan dan inputlain tetap maka tambahan outputdari setiap tambahan satu unitinputyang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkattertentu akan menurun jika inputtambahan tersubutterus menerus ditambahkan. Jadi dalam ini ada 3 tingkat produksi :

· Tahap 1: produksi terus bertambah dengan cepat

· Tahap 2: pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil

· Tahap 3: pertambahan produksi total semakin berkurang

Pada prinsipnya kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen-produsen dalam pendekatannya dibagi 3 bagian :

a. Jangka pendek (short run) :

1) Waktunya cukup pendek sehingga ada factor input tetap (fixed input).

2) Teknologi yang digunakan tidak berubah (konstan).

3) Satu siklus produksi dapat diselesaikan.

b. Jangka panjang (long run) :

1) Tidak ada input tetap lagi, hanya input variable (variable input) saja yang ada.

2) Teknologi konstan.

c. Jangka sangat panjang (very long run) :

teknologi berubah, dan biasanya tidak hanya membicarakan satu fungsi produksi saja.

Fungsi produksi, yaitu suatu hubungan mathematis yang menggambarkan suatu cara dimana jumlah dari hasil produksi tertentu tergantung dari jumlah input tertentu yang digunakan. Suatu fungsi produksi memberikan keterangan mengenai jumlah output yang mungkin diharapkan apabila input-input dikombinasikan dalam suatu cara yang khusus. Macam-macam kombinasi ini banyak macamnya. Macam hasil produksi dan banyaknya hasil produksi yang akan diperoleh tergantung pada (merupakan fungsi dari pada) macam dan jumlah input yang digunakan.

Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil produksi; f sebelum tanda kurung menyatakan : "tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan huruf X menunjukkan suatu input yang digunakan. Apabila jumlah input yang digunakan lebih dari 1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1, X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan.

Asumsi-asumsi dari fungsi produksi tersebut adalah :

1) Fungsi produksi bersifat kontinyu

2) Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel di dalamnya

3) Derevasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu

4) Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik untuk input X maupun output Y

5) Penggunaan tehnologi adalah maksimal pada tingkatnya.

B. Marginal Physical Product (MPP)

MPP adalah tambahan outputyang dihasilkan sebagai tambahan dari 1 unitinput. Dinyatakan

dengan dengan rumus sebagai berikut:

MPP disebutjuga dengan The Law Of Diminishing Marginal Physical Product. Kurva Total Physical Product(TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkatproduksi total pada tingkat penggunaan inputvariable. Kurva MPP adalah kurva yang menunjukkan tambahan dari TPP yang disebabkan oleh penggunaan tambahan 1 unit input variable.



· ONGKOS PRODUKSI

A. Definisi

Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperolah factor-faktor produksi guna memproduksi output. Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkatoutputyang dihasilkan.

B. Macam Ongkos

1) Total fixed cost (ongkos total tetap).

Adalah jumlah ongkos tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkatproduksi. Contoh: penyusutan, sewa dsb.

2) Total variable cost (ongkos total variable).

Adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang jumlahnya berubah menuruttingkat yang dihasilkan. Contoh: ongkos bahan mentah, tenaga kerja dsb.

3) Total cost (ongkos total) .

Adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variable.

4) Average fixed cost (ongkos rata-rata tetap)

Adalah ongkos tetap yang dibebankan pada setiap unit output.

5) Average variable cost (ongkos rata-rata variable)

Adalah ongkos variable yang pada setiap unit output

6) Average total cost (ongkos rata-rata total)

Adalah ongkos produksi yang dibebanan pada setiap unit output.

7) Marginal cost (ongkos margina)

Adalah bertambah atau berkurangnya ongkos total karena bertambah atau berkurangnya satu unit output.

· LEAST COST COMBINATION (LCC)

Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah.Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu inputmaka mengurangi penggunaan input. Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan outputitu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah di pelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unittenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.

a)Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.

b)Untuk menghabiskan jumlah tersebuthanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.

c) Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.

Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocostkarena mewakili berbagai kombinasi input yang dapatdibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu 1:5. Dengan menggabungkan isoquantdan garis harga faktor, seseorang dapatmengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.

Equal produk kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 merupakan outputdari 1000 unit, 2000 unitdan 3000 masing-masing unit. AB adalah garis harga faktor. Pada titik E garis faktor-harga bersinggungan dengan IQ2 isoquant mewakili 2.000 unit output. Point E menunjukkan jumlah ibu-maxi-modal dan tenaga kerja yang perusahaan dapatbergabung untuk menghasilkan 2.000 unitoutput. . The IQ3 isoquantjatuh di luar garis harga faktor AB dan karenanya tidak dapatdipilih oleh perusahaan. Di sisi lain, isoquantIQ1 tidak akan disukai oleh perusahaan meskipun antara R dan S itu jatuh di dalam garis harga faktor Poin R dan. S tidak cocok karena outputdapatditingkatkan tanpa meningkatkan biaya tambahan dengan pemilihan yang lebih kombinasi inputyang sesuai. PointE, oleh karena itu, adalah kombinasi yang ideal yang memaksimalkan outputatau meminimalkan biaya per unit, itu adalah titik di mana perusahaan berada dalam ekuilibrium.

· Referensi :

- Sriyanto, Teori Ekonomi Mikro

- bagus.staff.gunadarma.ac.id

- http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1- 1/teori-organisasi-umum-2/perilaku-produsen.

- http://www.tugaskuliah.info/2010/01/makalah-perilaku-konsumen-dalam-ilmu.html

- nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf

- http://pgdba.blogspot.com/2009/02/least-cost-combination.

- http://wikipedia.com


0 komentar: