BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 22 April 2012

POLEMIK KASUS ROK MINI di DPR


POLEMIK KASUS ROK MINI di DPR

              Ironis, jika kita menyebut kata rok mini maka bayangan yang sempat terlintas di benak pikiran adalah DPR. Mengapa, memang akhir-akhir kemarin sempat dibesar-besarkan berita mengenai skandal rok mini di kawasan DPR. Jadi wajar, akhir – akhir ini kata rok mini banyak diperdebatkan akibat sensasi yang dibuat oleh para dewan terhormat kita. Aneh memang penggunaan busana rok mini baru-baru saat ini dipermasalahkan di lingkungan DPR, menurut pemberitaan di media isu wacana pelarangan pemakaian rok mini di lingkungan DPR dikarenakan untuk lebih memperhatikan nilai kesopanan, dan tidak memicu pikiran negatif dari keminian rok tersebut. Bahkan parahnya sempat ada kecurigaan pemberitaan bahwa adanya ruangan di DPR yang dapat dipakai untuk hubungan intim, ini berdasarkan dari banyaknya temuan seperti banyaknya kondom bekas di selokan sekitar DPR. Dan parahnya sampah-sampah kondom itu menyebabkan mampetnya saluran air di selokan sekitar DPR. Itulah sekian alasan yang membut terjadi pemicunya wacana pelarangan pemakaian busana ROK MINI di DPR. Sepertinya mental dan iman sebagian ataupun kebanyakan dari anggota dewan kita sudah parah jebloknya.
              Namun ada beberapa anggapan isunya larangan ROK MINI di DPR merupakan sensasi untuk menggeser posisi kasus korupsi Partai Demokrat dan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan digulirkan oleh pemerintah. Ketika dimintai keterangan mengenai pengalihan isu, berbagai pejabat publik kini ramai-ramai mempergunjingkan isu rok mini tersebut dengan alasan yang sama yaitu penggunaan rok mini tersebut bisa menimbulkan pelecehan seksual. Kita sebagai pelajar ataupun masyarakat awam pun sepertinya paham dan sepakat, jika dimintai tanggapan atas isu Rok Mini tersebut, bahwa para anggota dewan tak usah terlalu banyak menghabiskan pemikirannya untuk membuat larangan atau mendiskusikannya. Jika iman ataupun mental seseorang lemah maka pola pemikirannya pun lemah dan menilai pandangan yang ia lihat cenderung negatif. Dan apabila lebih bijaksananya para anggota dewan untuk memfokuskan terhadap kebijakan terhadap perekonomian masyarakat, agar yang di debatkan bukan soal masalah ROK MINInya tetapi lebih kepada bagaimana harga-harga kebutuhan hidup masyarakat dapat menjadi lebih MINI.

0 komentar: